Materi Ikatan Batu Bata

IKATAN BATA
A.       Latar Belakang
Pemisah ruangan satu dengan yang lain dilakukan dengan pemasangan tembok atau dinding. Dinding untuk bangunan itu terdiri dari susunan batu bata (batu merah), yang terbuat dari tanah liat/lempung yang berasal dari tanah sawah yang subur. Proses pembuatannya mulai dari penggalian tanah, pencampurannya dengan air atau bahan lain jika perlu, dan pemberian bentuknya diperoleh dengan menggunakan cetakan-cetakan dari kayu yang telah mempunyai ukuran tertentu. Jadi, bata atau bata merah adalah batu buatan yang berasal dari tanah liat yang dalam keadaan lekat dicetak, dijemur beberapa hari sesuai dengan aturan yang kemudian dibakar sampai matang, sehingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.


B.        Syarat-syarat Bata
Bata sebagai suatu unsur bangunan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.     Semua bidang-bidang sisi harus datar.
2.     Mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan menyiku.
3.     Tidak menunjukkan gejala retak-retak dan perubahan bentuk yang berlebihan.
4.     Warna pada penampang patahan merata.
5.     Bila diketok suaranya nyaring.
6.     Panjang bata = 2 lebar + siar (1 cm).
7.     Penyimpangan ukuran untuk panjang maksimum 3%, lebar maksimum 4% dan tebal maksimum 5%.
8.     Kuat desak bata yang banyak terdapat dalam perdagangan di Indonesia, dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
a.       Mutu tingkat I ; kuat desaknya rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2
b.      Mutu tingkat II ; kuat desaknya rata-rata 100-80 kg/cm2
c.       Mutu tingkat III ; kuat desaknya rata-rata 80-60 kg/cm2

C.        Ukuran Bata Dan Tebal Tembok
Ukuran-ukuran bata (panjang, lebar dan tebal) di daerah-daerah tempat pembuatan belum ada keseragaman, sehingga pembeli dan pembuat (penjual) harus terlebih dahulu mengadakan perjanjian mengenai ukuran-ukuran bata yang akan digunakan untuk bangunan.
Oleh lembaga penyelidikan masalah bangunan (LPMB) telah ditetapkan ukuran bata merah standar seperti di bawah ini :
a.         Bata merah : panjang 240 mm, lebar 115 mm, tebal 52 mm.
b.        Bata merah : panjang 230 mm, lebar 110 mm, tebal 50 mm.

Pada sebuah bata yang masih utuh, nama bidang yang :
a.         Terpanjang disebut strek.
b.        Terkecil disebut kop.
c.         Terbesar disebut bidang datar.
Syarat mutlak ukuran bata : 1 strek = 2 kop + 1 siar.
Siar adalah adukan setebal 1 cm yang meletakkan bata satu dengan yang lainnya. Tebal siar tidak boleh terlalu besar, tetapi berkisar 0,8-1,5 cm. oleh karena tebal siar telah ditentukan, maka ukuran bata telah disesuaikan dengan ukurannya antara perbandingan tebal, lebar dan panjangnya.
Contoh :
                Misalnya tebal bata = 5 cm, maka :
Lebar menjadi : 2 x 5 + siar 1 cm = 11 cm
Panjang menjadi : 2 x lebar + tebal siar + 2 x 11 + 1 = 23 cm.
Mengingat syarat ikatan bata bahwa, siar tegak pada 2 lapis tidak boleh berhimpit, maka akan terjadi pemotongan batang yang disesuaikan dengan kebutuhan. Namun demikian selalu diusahakan menggunakan bata yang masih utuh. Dalam pemasangan tembok akan digunakan bata utuh dan potongan-potongan bata sebagai berikut :
1.    1 bujur, ialah satu bata utuh (panjang = bujur)
2.    ¾ bata, ialah bata dengan panjang ¾ bata utuh.
3.    ½ bata, ialah bata dengan panjang ½ bata utuh.
4.    ¼ bata, ialah bata dengan panjang ¼ bata utuh.
5.    ½ kepala, ialah bata panjang utuh dengan lebarnya ½ -nya.

D.        Syarat-syarat Ikatan Bata
Untuk mendapatkan tembok yang kokoh, ikatan/hubungannya harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1.    Hubungan harus dibuat sesederhana mungkin, artinya hubungan itu mudah dapat dikerjakan.
2.    Hindari menggunakan potongan bata yang kurang dari ½ bata, maksudnya unutk menghemat waktu dan tenaga.
3.    Dalam arah mendatar maupun tegak, siar harus meliputi seluruh tebal tembok, misalnya untuk memperluas bidang lekat antara siar dengan bata.
4.    Pada dua lapis berturut-turut, siar tegak saling berselisih ½ strek (tidak berhimpit) pada bagian luar maupun dalam.
5.    Pada sudut, pertemuan, persilangan dari 2 tembok, lapis bata berganti-ganti berjalan terus sehingga di dalamnya seperti di anyam.
6.    Tembok yang mempunyai tebal 1 bata atau lebih, lapis-lapisannya disusun dari bata utuh yang diletakkan memanjang dan melintang.
7.    Pada tembok tebal 1 bata atau lebih lapis strek berakhir dengan ¾ bata,dan pada tembok ikatan berdiri (1 bata) siar lintang pada gigi menyatu membentuk tangga bergeser ¾ dan ¼ bata dari lapisan bawah dan di atasnya.
8.    Gunakan adukan yang sesuai dengan aturan.

E.         Macam-macam Ikatan Pasangan Batu Bata
Macam-macam ikatan bata pada tembok suatu bangunan meliputi :
a.    Tembok memanjang setengah batu.
b.    Tembok sudut setengah batu dengan satu batu.
c.     Tembok pertemuan setengah batu.
d.    Tembok batu bata dengan ikatan tegak.
e.    Tembok pada pertemuan tegak lurus satu bata ikatan silang.
f.     Tembok persilangan satu bata dengan ikatan tegak.

g.     Pasangan bata persilangan setengah batu.

Posting Lama

3 Responses to “Materi Ikatan Batu Bata”

  1. Saran, kalo bisa ada gambarnya gan(y)

    BalasHapus
  2. Izin bertanya perbedaan pasangan tembok bata ikatan tegak dan ikatan silang apa ya? Kalo tau lewat wa aja 083872482400

    BalasHapus
  3. Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack - JtmHub
    Harrah's Philadelphia Casino & Racetrack locations, 시흥 출장마사지 rates, 충청북도 출장샵 amenities: expert Philadelphia 제주도 출장샵 research, only 포천 출장샵 at 제천 출장안마 Hotel and Travel Index.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts